Manajemen Risiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia. Bertujuan untuk mengelola risiko tersebut sehingga kita dapat memperoleh hasil yang optimal.
Manajemen Risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis perusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan serta meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi perusahaan.
Proses Manajemen Risiko
Manajemen Risiko pada dasarnya dilakukan melalui proses-proses berikut ini:
1. Identifikasi Risiko
Proses ini meliputi identifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas usaha. Identifikasi risiko secara akurat dan komplit sangatlah penting dalam manajemen risiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko adalah membuat daftar risiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin.
Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam identifikasi risiko, antara lain:
- Brainstorming
- Survei
- Wawancara
- Informasi historis
- Kelompok kerja
Berbagai tipe Risiko Utama, diantaranya yaitu:
A. Risiko Pasar
- Interest Rate Risk: Risiko dimana pergerakan tingkat bunga berpengaruh negatif terhadap pendapatan bersih bunga
- Foreign Exchange Risk: Risiko kerugian yang disebabkan oleh pergerakan negatif tingkat pertukaran mata uang
- Commodity/Equity Price Risk: Risiko kerugian yang disebabkan oleh pergerakan negatif harga komoditi
B. Risiko Likuiditas:
Risiko dimana perusahaan tidak dapat memenuhi obligasi cash flow dikarenakan ketidakmampuan perusahaan untuk melikuidasi aset, atau memperoleh pendapatan yang cukup
C. Risiko Mitra Kerja:
Risiko kegagalan yang diakibatkan gagalnya mitra kerja untuk memenuhi obligasi finansial dan/atau kontraktual dalam hal jangka waktu dan kondisi yang telah disepakati.
D. Risiko Operasional:
Adalah suatu risiko kegagalan yang disebabkan oleh gagalnya kebijakan, proses, sistem, sumber daya manusia, dan faktor eksternal lainnya.
Risiko operasional merupakan risiko yang umumnya bersumber dari masalah internal perusahaan. Dimana risiko tersebut terjadi disebabkan oleh karena lamanya sistem kontrol manajemen (management control system), yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan.
Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung. Risiko jenis ini juga dapat memberikan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan (profit).
E. Risiko Strategi:
Risiko yang berhubungan dengan rencana dan strategi bisnis perusahaan di masa datang. Meliputi: risiko masuknya bisnis baru, perluasan proses produksi yang ada, merger dan akuisisi, pemakaian metodologi dan cara baru untuk produksi, ketidakmampuan untuk mengantisipasi/bertindak terhadap pesaing, atau meningkatkan infrastruktur.
F. Risiko Hukum:
Risiko kegagalan yang diakibatkan oleh lawsuit, tidak adanya aturan/hukum penunjang dan kontrak yang tidak dapat dipaksakan
G. Risiko Kepatuhan:
Risiko kegagalan yang diakibatkan adanya penundaan, pelanggaran atau non-conformity dengan aturan dan hukum eksternal/internal.
H. Risiko Reputasi:
Risiko kerugian yang disebabkan oleh publikasi negatif berkaitan dengan kegiatan bisnis perusahaan atau adanya persepsi negatif mengenai perusahaan.
I. Risiko Lingkungan:
Risiko yang berhubungan dengan kegagalan dalam mengelola standar minimum lingkungan, nilai masyarakat, kesehatan dan keselamatan manusia.