Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu institusi yang dihasilkan selama satu periode waktu. Dalam artian yang lain kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi institusi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu institusi.

Penilaian kinerja merupakan proses mengevaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar dan kemudian mengomunikasikan informasi tersebut. Penilaian yang dilakukan tersebut nantinya akan menjadi bahan masukan yang berarti dalam menilai kinerja yang dilakukan dan selanjutnya dapat dilakukan perbaikan atau yang biasa disebut perbaikan yang berkelanjutan.

Metode Penilaian Kinerja

Perlu dilakukan penilaian terhadap seorang karyawan yang bekerja di suatu institusi dengan tujuan agar dapat diketahui sejauh mana karyawan tersebut telah menjalankan tugasnya dan diketahui sejauh mana kelemahan yang dimilikinya agar bisa diberi kesempatan untuk memperbaikinya.

Penilaian kinerja sebaiknya dilakukan secara berkala karena berbagai alasan. Salah satu alasan adalah bahwa penilaian kinerja diperlukan untuk memvalidasi alat pemilihan atau mengukur dampak dari program yang ada. Alasan kedua bersifat administratif, yaitu untuk membantu dalam membuat keputusan mengenai kenaikan gaji, promosi, dan pelatihan. Alasan lainnya adalah untuk menyediakan imbal balik bagi karyawan untuk membantu mereka meningkatkan kinerja saat ini dan merencanakan karier di masa mendatang.

Agar penilaian karyawan dapat dilakukan secara maksimal maka diperlukan pengumpulan data yang salah satunya adalah dengan melakukan observasi. Dalam rangka mengobservasi, penilai mengumpulkan data kinerja ternilai dan melakukan dokumentasi yang akurat yaitu mencatat dalam buku kerjanya atau dalam instrumen khusus untuk mencatat hasil observasi.

Untuk melakukan suatu penilaian kinerja dibutuhkan metode penilaian yang memiliki tingkat dan analisa yang representatif. Metode penilaian yang sering digunakan dalam institusi adalah metode objektif dan metode pertimbangan.

1. Metode Penilaian Kinerja – Metode Objektif

Metode objektif terkait dengan sejauh mana seseorang bisa bekerja dan menunjukkan bukti kemampuan ia bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Bagi banyak pihak, metode objektif bisa memberikan hasil yang tidak begitu akurat atau mengandung bias karena bisa saja seorang karyawan karena memiliki kesempatan yang bagus ia terlihat mampu bekerja dengan sangat baik dan penuh semangat, sedangkan di pihak lain ada karyawan yang tidak memiliki kesempatan sehingga ia tidak bisa menunjukkan kemampuannya secara maksimal.

2. Metode Penilaian Kinerja – Metode Pertimbangan

Metode pertimbangan adalah metode penilaian berdasarkan nilai ranking yang dimiliki oleh seorang karyawan. Jika ia memiliki nilai rangking yang tinggi maka artinya ia memiliki kualitas kinerja yang bagus, begitu pula sebaliknya.

Sistem penilaian rangking ini dianggap memiliki kelemahan jika seorang karyawan ditempatkan dalam kelompok kerja yang memiliki rangking yang bagus maka penilaiannya akan mempengaruhi dalam posisinya sebagai salah satu karyawan yang dianggap baik. Begitu pula sebaliknya, jika seseorang ditempatkan dalam kelompok dengan ranking buruk maka otomatis rangkingnya juga tidak akan bagus.