Dalam menjalankan suatu bisnis, perusahaan membutuhkan berbagai sumber daya, seperti modal, material dan mesin. Perusahaan juga membutuhkan sumber daya manusia, yaitu para karyawan. Sumber daya manusialah yang paling penting dan sangat menentukan, karena tanpa sumber daya manusia yang bagus maka perusahaan itu tidak akan berjalan dengan baik.
Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki akal, bakat, tenaga, keinginan, pengetahuan, perasaan, dan kreatifitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Sebagian besar sumber daya manusia (SDM) di negara berkembang, masih memiliki kecerdasan emosional yang kurang baik. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab lemahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di negara berkembang tersebut.
Padahal hasil penelitian oleh Goleman (2003) menunjukkan bahwa kemampuan terbesar yang mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam bekerja adalah empati, disiplin diri dan inisiatif yang dikenal dengan nama kecerdasaan emosional. Selain itu, keberhasilan hidup seseorang ditentukan oleh pendidikan formalnya 15%, sedangkan 85% lagi ditentukan oleh sikap mentalnya/kepribadiannya.
Sumber Daya Bisnis Perusahaan
Dalam kehidupan sehari-hari, orang bekerja dan berpikir menggunakan pikiran (intelek-nya). Kita dapat menilai pintar atau bodohnya seseorang berdasarkan tingkat inteligensinya. Gardner (dalam Luthans, 2006) mengemukakan bahwa kecerdasan intelektual adalah kemampuan memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang bernilai dalam satu atau beberapa latar belakang budaya. Dimensi yang membentuk kemampuan intelektual yaitu meliputi kecerdasan numerik, pemahaman verbal, kecepatan konseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang, dan ingatan yang baik.
Dunia kerja erat kaitannya dengan kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh seseorang. Seorang pekerja yang memiliki IQ yang tinggi diharapkan dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan mereka yang memiliki IQ rendah. Hal ini karena mereka yang memiliki IQ tinggi, lebih mudah menyerap ilmu yang diberikan sehingga kemampuannya dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya akan lebih baik.
Luthans (1998) merumuskan bahwa kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosi seseorang yang positif maupun menyenangkan, yang dihasilkan dari penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman kerja. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan, dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Setiap karyawan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan aspek-aspek diri individu, maka ada kecenderungan semakin tinggi tingkat kepuasan kerjanya. Kepuasan kerja dapat mengakibatkan pengaruh positif terhadap kinerja, dan tingkat absensi terhadap kesehatan fisik dan mental karyawan serta tingkat kinerja pekerjaan.
Kinerja Karyawan
Salah satu hal yang mempengaruhi sumber daya bisnis perusahaan adalah kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Terdapat faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan, diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan/aparatur sipil negara untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik.
Semua itu merupakan sebab menurunnya kinerja pegawai/karyawan dalam bekerja. Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan diantaranya adalah kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual dan kepuasan kerja.