A. Kelangkaan/Keterbatasan
Mari kita perhatikan keadaan di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan, Bandung, Kalimantan, dan kota besar lainnya di Indonesia. Dari tahun ke tahun, semakin banyak pabrik atau kantor didirikan. Untuk menjalankan mesin-mesin pabrik, digunakan sumber energi seperti energi panas bumi dan minyak bumi. Dari luar tampak asap hitam membumbung tinggi ke angkasa melalui cerobong-cerobong pabrik. Asap pabrik merupakan hasil dari pemanfaatan energi minyak bumi dalam rangka menghasilkan berbagai barang. Di pabrik, berjuta-juta barel minyak bumi dihabiskan setiap harinya. Akan tetapi, dunia tidak setiap saat dapat meningkatkan cadangan minyak bumi. Media massa radio, TV, surat kabar, dan majalah sering menayangkan berita mengenai kelangkaan sumberdaya.
1. Upaya Memenuhi Kebutuhan
Setiap hari kita menyaksikan betapa banyak dan beragamnya kegiatan orang-orang di sekitar kita. Pada pagi hari sewaktu membuka mata dari tidur nyenyak semalam, kita merasakan kesibukan ibu menyiapkan sarapan untuk seluruh keluarga. Anggota keluarga yang lain menyapu halaman, mengepel lantai, menyiram tanaman bunga di halaman atau di dalam pot di beranda rumah, menyiapkan barang-barang termasuk kendaraan yang diperlukan ke tempat kerja.
Setelah selesai mandi dan menyantap sarapan pagi yang nikmat, kita langkahkan kaki berangkat ke sekolah. Di jalan tampak banyak orang dengan tergesa-gesa menunggu kendaraan umum (angkot, becak, delman, mikrolet, atau bus damri). Sebagian lain menggunakan kendaraan pribadi (sepeda, sepeda motor, atau mobil). Yang lain, karena tempat kerja tidak begitu jauh, mereka cukup berjalan kaki sambil menikmati segarnya udara pagi.
Manusia bekerja atau melakukan mata pencaharian tertentu. Petani mengolah lahan dan menanam padi di sawah. Peternak sapi memberi makanan yang cukup bergizi kepada sapi-sapinya. Tak berapa lama kemudian, ia memerah susu untuk dijual entah ke pasar atau ke toko-toko.
Tentunya pernah kita lihat juga seorang wiraniaga yang tak kenal lelah berkunjung dari rumah ke rumah untuk menjual berbagai barang. Ada yang menjual pakaian batik, ada yang menawarkan mesin jahit, bahkan ada yang menawarkan pemasangan kain gorden untuk penghias jendela.
Diantara kita, para pelajar SLTP pun, ada yang ikut terlibat dalam bekerja. Mungkin ada yang beberapa di antara teman kita yang membantu orang tua menjaga toko atau warung. Pada masa liburan sekolah, ada yang magang di kantor pos, percetakan, dan toko sepatu. Ada pula yang menjadi pedagang asongan, entah menjual koran dan majalah, rokok, atau makanan.
Kebutuhan Barang dan Jasa
Manusia bekerja untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan orang atau kelompok lain. Dengan bekerja, orang memperoleh penghasilan yang dapat digunakan membeli barang dan jasa lain yang dibutuhkan.
Baik penyediaan sumberdaya maupun pemanfaatan barang dan jasa memerlukan pengorbanan.
Barang dan jasa kita butuhkan untuk mempertahankan hidup. Selain itu, barang dan jasa kita butuhkan pula untuk menyenangkan hati. Karena sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa jumlahnya terbatas, sedangkan kebutuhan yang harus dipenuhi tidak terbatas, maka timbullah kelangkaan. Karena tidak seorangpun, yang memiliki barang yang memadai untuk memenuhi segala kebutuhannya, maka orang harus memilih kebutuhan apa yang harus mereka utamakan.
Pemilihan dilakukan pula untuk sumber daya langka yang dapat digunakan dalam berbagai cara untuk membuat berbagai barang dan jasa yang berbeda. Sumber daya langka dapat digunakan untuk berbagai penggunaan. Misalnya, tanah digunakan untuk mengusahakan pertanian, membangun perumahan, atau mendirikan pabrik/usaha.
Kita harus melakukan pilihan karena sumberdaya langka yang kita miliki, harus dicukupkan untuk memenuhi keinginan kita yang tidak terbatas.
2. Kebutuhan Manusia Tidak Terbatas
Manusia adalah makhluk yang senantiasa bertambah kebutuhannya. Kebutuhan manusia yang satu berbeda keadaannya dengan manusia yang lain. Akibatnya, terdapat perbedaan pula antara kebutuhan manusia yang satu dengan manusia lainnya. Demikian pula kebutuhan antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat yang lain.
Pada kelompok masyarakat berpenghasilan pas-pasan, kebutuhan lebih banyak pada keperluan terhadap makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Sebaliknya, pada kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi, kebutuhannya sudah lebih majemuk. Kelompok ini bukan hanya menginginkan sandang, pangan dan perumahan ala kadarnya. Mereka sudah membutuhkan kebutuhan lebih dari itu.
Muncul permasalahan ekonomi yang dihadapi manusia, apakah kebutuhan manusia ada batasnya? Kalau ada, pada situasi manakah manusia tidak merasa butuh apa-apa lagi?
Rupanya semakin maju tingkat penghasilan seseorang atau suatu kelompok masyarakat, semakin bertambah pula jenis dan jumlah kebutuhannya. Bukan saja kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, tetapi kebutuhan lainnya pun minta dipenuhi.
Semakin makmur suatu masyarakat, kebutuhannya pun semakin banyak dan beragam. Kita tidak dapat menentukan sampai dimanakah kebutuhan ini mencapai batasnya. Maka dari itu, kita dapat menyimpulkan bahwa terpenuhinya suatu kebutuhan akan diikuti pula oleh timbulnya kebutuhan yang lain. Kebutuhan bertambah secara cepat melebihi kecepatan pemenuhan kebutuhan.
3. Sumberdaya (Faktor Produksi) untuk menghasilkan Barang dan Jasa
Permasalahan ekonomi yang dihadapi manusia berikutnya ialah sumber daya.
Kebutuhan manusia sudah tentu harus dipenuhi. Makanan dipenuhi dengan makan secukupnya. Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi dengan mengontrak atau membeli rumah yang layak. Begitu seterusnya.
Produsen sebagai pembuat barang atau jasa menyediakan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Selain itu, penyedia jasa atau layanan pun kini mulai tersedia sebagai upaya pemenuhan kebutuhan manusia.
Alat-alat pemenuhan kebutuhan ada berbagai macam ragam dan jumlahnya, sesuai dengan keragaman kebutuhan manusia. Alat pemenuhan kebutuhan bisa berupa barang atau jasa. Barang dapat berbentuk seperti televisi, mobil, rumah, buah-buahan, sayuran; sedangkan jasa dapat berbentuk pelayanan bank, pelayanan transportasi seperti bus atau taksi, potong rambut, dan jasa pengajaran oleh guru.