Pengertian Perilaku Organisasi
Menurut Mohammad Imam (2006 : 11) Perilaku organisasi pada hakekatnya adalah adanya dua manusia atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Eksistensi dari manusia-manusia dalam organisasi menentukan eksistensi organisasi. Karenanya dengan penyediaan tenaga kerja merupakan suatu proses yang mutlak harus diselenggarakan dalam proses penyusunan organisasi dengan mana akan diperoleh tenaga, baik dalam arti jumlah maupun mutu pengadaan tenaga kerja mencakup penempatan orang pada satuan-satuan organisasi yang telah tercipta dalam proses departemenisasi, dengan prinsip utamanya yaitu penempatan orang pada tempat yang tepat (the right people on the right place)
Istilah perilaku organisasi terdiri dari dua kata, perilaku dan organisasi, yang masing-masing memiliki pengertian tersendiri. Menurut Siagian (1996: 145), bahwa perilaku merupakan sebuah sikap yang mengarah kepada kecenderungan-kecenderungan seseorang untuk bertindak terhadap seseorang atau sesuatu dengan cara tertentu. Selanjutnya pengertian organisasi menurut Pradjudi Atmosudiro yang dikutip oleh Siagian (1996 : 121) bahwa organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.
Penggabungan kedua istilah diatas menjadi perilaku organisasi (organization behavioer) menghasilkan pengertian yang sedikit berbeda, walaupun ciri-ciri pokoknya tetap sama seperti yang terlihat dalam rumusan berikut. Nimran (1999 : 2) merumuskan bahwa perilaku organisasi adalah suatu istilah yang agak umum yang menuju kepada sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam organisasi yang berkenaan dengan studi tentang sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi maupun antar pribadi didalam konteks organisasi. Hal ini relevan dengan yang diungkap oleh Thoha (1992 : 168) bahwa perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
Budaya Kerja
Pengertian budaya menurut bahasa, kata budaya berasal dari bahasa sansekerta “buddhayah“, merupakan bentuk jamak dari “buddhi“, yang berarti budi atau akal, dan sering diartikan akal budi. Dengan demikian budaya dapat diartikan menjadi hal-hal yang bersangkutan dengan akal budi.
Sedangkan dalam bahasa Inggris, berasal dari kata latin “colore” yang berarti mengolah, mengerjakan, maka dari arti ini kemudian berkembang menjadi “culture” yang berarti segala daya dan usaha untuk merubah alam. Budaya sebagai suatu konsep berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya tersebut (Kuntjaraningrat, 1992 : 159)
Budaya pada dasarnya merupakan totalitas pola tingkah laku sosial, seni, keyakinan, kelembagaan dan produk kerja serta pemikiran manusia lainnya dari komunitas atau populasi tertentu. Pada tingkat lebih dalam dan tersamar, budaya merupakan nilai-nilai yang disumbangkan dalam suatu kelompok dan cenderung bertahan dalam waktu yang cukup lama, meskipun anggota kelompok berubah. Sementara pada tingkat yang lebih jelas, budaya menunjukkan pola atau gaya suatu organisasi sehingga setiap anggota baru secara otomatis mengikuti yang lainnya.
Inti dari budaya perusahaan adalah cara perusahaan melakukan sesuatu yang baik, baik bagi perusahaan maupun bagi karyawannya. Budaya dapat kuat dan koherensif yang membuat karyawannya mengidentifikasi diri mereka dengan tujuan organisasi dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Cheki yang dikutip oleh Nursanti (2000 : 25), budaya merupakan nilai yang tercipta dari keinginan antara lain:
- Untuk selalu berbuat sampai pada tingkat kompetisi yang paling tinggi
- Untuk mengambil inisiatif dan resiko
- Untuk beradaptasi terhadap perubahan
- Untuk membuat keputusan
- Untuk bekerja sama sebagai suatu tim
- Untuk selalu terbuka, khususnya terhadap informasi pengetahuan dan berita atas masalah-masalah aktual
- Untuk mempercayai dan memiliki nilai kepercayaan
- Untuk menghargai orang lain
- Untuk menjawab terhadap akibat tindakan kita dan bersedia menerima tanggung jawab
- Untuk membuat justifikasi, memberi penghargaan dan dihargai atas dasar kinerja kita
Sementara itu, budaya kerja adalah merupakan suatu kebiasaan atau yang umum dilaksanakan oleh karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan, dimana budaya kerja ini dapat dipengaruhi secara umum oleh dua faktor, yaitu: faktor dalam diri karyawan dan faktor dalam organisasi yang bersangkutan. Faktor dalam diri karyawan adalah merupakan budaya atau kebiasaan yang memang sudah melekat didalam dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan.
Sedangkan budaya kerja dari perusahaan adalah kebiasaan-kebiasaan yang selalu dilakukan dalam melaksanakan setiap pekerjaan dalam perusahaan yang bersangkutan. Budaya kerja menurut Kusuma Atmadja (1997 : 58), dalam pedoman pemasyarakatan, budaya kerja adalah budaya kerja sebagai sikap hidup yang didasari oleh nilai pandangan hidup yang telah menjadi sikap kebiasaan yang membudaya dalam kehidupan suatu organisasi yang kemudian tercermin dalam perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan dalam melaksanakan setiap pekerjaan.