Laba atau keuntungan merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya agar tercapai berbagai kepentingan bagi pemilik dan manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup.

Kondisi laba suatu perusahaan merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya. Perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun yang tidak bertujuan mencari laba mengolah masukan berupa sumber ekonomi untuk menghasilkan keluaran berupa sumber ekonomi lain yang nilainya harus lebih tinggi daripada nilai masukan.

Oleh karena itu, baik dalam usaha bermotif laba maupun yang tidak bermotif laba, manajemen selalu berusaha agar nilai keluaran lebih tinggi dari nilai masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran tersebut, sehingga kegiatan organisasi dapat menghasilkan laba (untuk perusahaan yang bertujuan mencari laba) atau sisa hasil usaha (untuk perusahaan yang tidak bermotif laba).

Dengan laba atau sisa hasil usaha tersebut, perusahaan akan memiliki kemampuan untuk berkembang dan mampu mempertahankan keberadaannya sebagai suatu sistem di masa yang akan datang.

Pengertian Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Produksi adalah daftar biaya produksi yang harus dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu. Di dalamnya terkait dengan biaya pengadaan bahan baku, alat produksi, bahan pendukung produksi dan lain sebagainya.

Pengertian Harga Pokok Produksi (HPP) secara singkat ialah harga beli atau pembuatan suatu barang yang dijual (cost of goods sold).

Cara Menentukan Harga Pokok Produksi

Dalam setiap perusahaan perdagangan, harga pokok produksi meliputi biaya-biaya bahan dasar, tenaga kerja dan ongkos pabrik tidak langsung yang telah dikeluarkan dalam proses pembuatan barang, yang kemudian berhasil dijual selama suatu periode akuntansi.

Harga pokok produksi dipengaruhi oleh harga pokok rata-rata dan jumlah barang yang dijual. Dimana ketika harga pokok naik, maka laba (profit) turun, demikian sebaliknya. Adapun jika jumlah penjualan meningkat, kemungkinan akan mampu meningkatkan laba perusahaan. Sehingga penting bagi Anda untuk menentukan harga pokok produksi

Berikut ini cara untuk menentukan harga pokok produksi (HPP):

1. Menghitung Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi didapat dengan cara menjumlahkan total biaya produksi dengan persediaan barang dalam proses produksi awal dikurangi dengan persediaan barang dalam proses produksi akhir, dengan rumus: total biaya produksi + persediaan barang dalam proses produksi awal – persediaan barang dalam proses produksi akhir.

2. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Nilai dari Harga Pokok Penjualan ini bisa didapat dari harga pokok produksi dijumlah dengan persediaan barang awal lalu dikurangi dengan persediaan barang akhir, dengan rumus: harga pokok produksi + Persediaan barang awal – persediaan barang akhir.

Komponen-Komponen dalam Harga Pokok Produksi

Berikut ini ialah komponen-komponen dalam penentuan harga pokok produksi (HPP):

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku merupakan seluruh biaya yang terlibat dan digunakan untuk kebutuhan membeli bahan baku produksi bagi sebuah perusahaan. Biaya-biaya tersebut tidak hanya sekedar dihitung dari harga bahan baku saja, tetapi juga mengenai biaya lain dan proses untuk mendapatkan biaya bahan baku tersebut.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja merupakan seluruh biaya yang digunakan untuk membayar tenaga kerja (karyawan) yang dipekerjakan untuk memperoleh barang produksi suatu perusahaan.

3. Biaya Overhead

Pengertian biaya overhead ialah segala bentuk biaya yang diperlukan dalam kegiatan memproduksi bahan baku menjadi barang yang siap untuk dijual. Biaya ini meliputi ongkos biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan peralatan industri, perawatan dan servis alat-alat produksi.

4. Persediaan Awal Barang

Persediaan awal barang merupakan segala persediaan barang yang terdapat di awal tahun buku berjalan atau saldo yang dimiliki perusahaan pada laporan neraca tahun sebelumnya.

5. Persediaan Akhir Barang (End Inventory)

Persediaan akhir barang merupakan persediaan barang-barang pada akhir suatu periode tertentu atau tahun buku berjalan.

6. Pembelian Bersih

Pembelian bersih merupakan segala biaya yang mencakup pembelian barang untuk produksi, baik biaya bahan baku maupun biaya bahan pelengkap.