Dalam pembicaraan sebelumnya, kita telah membicarakan seluk-beluk produksi. Tentu kita masih ingat bahwa produksi berkaitan erat dengan konsumsi. Kali ini, kita akan menyelami seluk beluk konsumsi secara lebih mendalam. Pembahasan berikut meliputi pengertian konsumsi serta kaitannya dengan pendapatan dan produksi.

Pengertian Konsumsi

Dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi biasanya kita kaitkan dengan makanan dan minuman. Dalam suatu acara pesta, misalnya, petugas yang menangani makanan dan minuman dikatakan termasuk seksi konsumsi. Padahal dalam lingkup ekonomi, konsumsi mencakup pengertian yang lebih luas. Konsumsi meliputi juga kegiatan memakai baju, naik becak, menghuni rumah, menonton televisi dan mendengarkan radio. Tampak disini, konsumsi berkaitan dengan semua kegiatan pemakaian hasil produksi berupa alat pemenuhan kebutuhan.

Nah, apakah yang sebetulnya terjadi dalam kegiatan memakai suatu hasil produksi? Agar lebih mudah, kita ambil sebuah contoh. Rudi membeli kaset penyanyi kesayangannya. Rudi adalah konsumen, sedangkan kaset adalah alat pemenuhan kebutuhan. Sampai kapankah Rudi memakai alat pemenuhan kebutuhannya itu? Tentunya Rudi akan terus mendengarkan lagu-lagu kesayangannya sampai ia bosan atau sampai kaset itu tidak bisa diputar lagi atau rusak. Apabila Rudi sudah tidak mendengarkan kaset itu lagi, maka ia tidak menganggap kaset itu sebagai alat pemenuhan kebutuhannya lagi.

Tentunya, kita masih ingat dari pembahasan sebelumnya, suatu barang merupakan alat pemenuhan kebutuhan bila barang itu memiliki nilai guna. Kita kembali ke peristiwa Rudi. Selama Rudi masih menyetel kaset itu, barang tersebut memiliki nilai guna. Apabila kaset itu tidak dapat diputar lagi, nilai gunanya habis.

Kegiatan konsumsi dalam peristiwa Rudi juga terjadi dalam kegiatan-kegiatan konsumsi lainnya. Kegiatan konsumsi ini bukan hanya menyangkut barang saja, tetapi juga berkaitan dengan penggunaan jasa juga.

Dari contoh diatas, tampak bagi kita bahwa kegiatan konsumsi berawal dari kesadaran konsumen akan nilai guna suatu barang atau jasa sampai pada saat barang atau jasa itu habis.

Konsumsi adalah setiap kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa

Telah kita ketahui pula,  alat pemenuhan kebutuhan itu ada beraneka ragam, baik dalam hal jumlah maupun mutunya. Keanekaragaman itu didasarkan pada keanekaragaman kebutuhan para konsumen, yaitu manusia sebagai konsumen. Gejala seperti ini tentunya menimbulkan keanekaragaman tingkat konsumsi. Latar apakah yang menyebabkan keanekaragaman tingkat konsumsi? Tingkat konsumsi amat tergantung pada tingkat kemakmuran suatu masyarakat.

Masyarakat yang sederhana, tingkat konsumsinya rendah. Makanan seadanya, yang penting tidak kelaparan. Demikian pula halnya dengan pakaian dan tempat tinggal. Sedangkan pada kelompok orang tertentu yang tingkat kemakmurannya tinggi, tingkat konsumsinya pun tinggi juga. Boleh dikatakan, orang ini sudah mementingkan selera. Mereka tidak lagi asal makan, melainkan sudah memilih makanan. Dalam hal pakaian dan perumahan, mereka sudah menoleh pada yang modis, mahal, atau yang sesuai dengan style rumah masa kini. Selain itu, konsumsi mereka juga sudah terarah pada kebutuhan bukan pokok.

Seseorang yang tingkat kemakmurannya tinggi, sudah tentu disokong oleh tingkat penghasilan atau pendapatan yang tinggi pula.