Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu institusi yang dihasilkan selama satu periode waktu. Dalam artian yang lain kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi institusi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu institusi.

Manajemen kinerja adalah suatu ilmu yang memadukan seni di dalam institusi untuk menerapkan suatu konsep manajemen yang memiliki tingkat fleksibilitas yang representatif dan aspiratif guna mewujudkan visi dan misi institusi dengan cara mempergunakan orang yang ada di organisasi tersebut secara maksimal.

Hubungan Manajemen Kinerja Dengan Prestasi

Ada hubungan kuat antara kinerja dan prestasi kerja. Bahwa kinerja adalah prestasi kerja yang merupakan hasil kerja yang diperoleh dari melaksanakan tugas yang dibebankan kepada seseorang.

Hasil dan kualitas prestasi kerja yang maksimal tidak dapat dilepaskan dari hasil yang dibangun oleh pihak manejemen institusi karena tidak mungkin suatu prestasi kerja yang bagus itu bisa diperoleh tanpa ada penanganan yang serius dan mendalam dari pihak manajemen institusi.

Suatu perencanaan dan pengendalian yang baik tidak akan diperoleh dengan maksimal jika seandainya itu tidak dapat dikomunikasikan dengan baik kepada para karyawan. Itu sebabnya karyawan memegang andil besar dalam mewujudkan perencanaan yang terlaksana sesuai harapan dari berbagai pihak, khususnya harapan pimpinan institusi. Jadi, tegasnya karyawan merupakan bagian penting, penentu, dan pencipta manajemen kinerja yang diharapkan.

Ada beberapa faktor yang mendasari seorang karyawan berkeinginan terlibat secara serius dalam usaha meningkatkan prestasi kerja institusi sebagai berikut:

  • Karyawan tersebut merasa perusahaan telah menjalankan peraturan dan ketentuan yang sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
  • Karyawan merasa dirinya bukan hanya sekedar pekerja namun lebih dari itu, yaitu ia juga merasa dirinya sebagai bahagian penting dari manajemen institusi.
  • Tindakan dan prestasi karyawan selalu dihargai baik secara materil dan nonmateril.
  • Pihak manajemen institusi dalam memposisikan karyawan tidak dalam konteks hubungan atasan dan bawahan, namun bersifat kekeluargaan.
  • Pihak manajemen institusi selalu menjelaskan kepada para karyawan bahwa prestasi yang mereka peroleh itu juga bukan semata-mata hanya karena kerja keras dari para karyawan namun juga diperoleh karena faktor dukungan keluarga.
  • Karyawan merasa institusi tempat ia bekerja bisa dijadikan sebagai tempat untuk menggantungkan hidupnya hingga hari tua.