Beberapa tahun terakhir, konsep work from home (WFH) semakin populer. Awalnya banyak perusahaan menerapkannya karena situasi darurat, namun kini bekerja dari rumah menjadi pilihan permanen bagi sebagian orang. Fleksibilitas waktu, hemat biaya transportasi, dan kesempatan lebih dekat dengan keluarga membuat WFH terdengar ideal. Namun, tidak sedikit pekerja yang justru merasa kewalahan karena sulit memisahkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi.

Agar WFH benar-benar produktif tanpa menimbulkan stres, ada beberapa cara efektif yang bisa Anda terapkan.

1. Mulailah dengan Rutinitas Pagi yang Konsisten

Meski bekerja dari rumah memberi keleluasaan, memiliki rutinitas pagi tetap penting. Ya, saya dan sebagian besar orang tentu sepakat kalau tidak ada tempat yang lebih indah daripada rumah kita sendiri.

Namun, konsep Work From Home ini perlu kita perhatikan secara seksama karena kita masih bekerja meskipun kita berada di rumah kita sendiri ataupun di rumah kontrakan sekalipun.

Bangun lebih awal, lakukan peregangan, sarapan sehat, atau meditasi singkat. Rutinitas pagi ini memberi sinyal pada otak bahwa hari kerja sudah dimulai. Dengan begitu, Anda lebih siap menghadapi aktivitas sepanjang hari tanpa merasa terburu-buru.

Hindari kebiasaan langsung menyalakan laptop setelah bangun tidur. Otak butuh transisi sebelum masuk ke mode kerja. Bahkan 15 menit jalan santai atau olahraga ringan dapat meningkatkan fokus serta energi.

2. Ciptakan Ruang Kerja yang Nyaman

Salah satu tantangan terbesar WFH adalah sulitnya memisahkan area kerja dan area pribadi. Jika memungkinkan, sediakan sudut khusus di rumah Anda untuk fokus bekerja. Tidak harus luas, yang penting nyaman, memiliki pencahayaan cukup, dan bebas gangguan.

Gunakan tempat duduk yang nyaman agar tubuh merasa nyaman. Pilih suasana yang tenang tanpa kebisingan ataupun volume suara lainnya yang mengganggu. Dengan ruang kerja yang terpisah, pikiran Anda akan lebih mudah membedakan kapan harus fokus bekerja dan kapan saatnya beristirahat.

3. Gunakan Teknik Manajemen Waktu

Bekerja dari rumah seringkali membuat jam kerja menjadi tidak jelas. Banyak orang justru bekerja lebih lama karena merasa “selalu siap” menerima tugas.

Tubuh kita tentunya cepat merasa lelah. Inipun juga bisa mengurangi fokus Anda terhadap presentasi online yang disampaikan oleh pembicara saat Anda mendengarkan sajian materi presentasi.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal ini, gunakan teknik manajemen waktu yang terbukti efektif, seperti:

  • Pomodoro Technique: bekerja fokus selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit
  • Eye Rest 20-20-20: Work from home atau aktivitas bekerja dirumah dengan perangkat digital (gadget) pastinya mata Anda akan lelah. Screen time atau waktu untuk menatap layar ponsel ataupun laptop meningkat saat bekerja WFH. Oleh karena itu, Anda perlu mengistirahatkan mata Anda dengan aturan 20-20-20. Dengan batasan, setiap 20 menit menatap layar monitor, alihkan pandangan Anda sejauh 20 kaki (atau 6 meter) melihat objek berwarna hijau (daun-daun di pohon, dsb) selama 20 detik. Teknik ini berfungsi untuk mengistirahatkan otot mata Anda dan mencegah terjadinya kekeringan pada mata Anda
  • Time Blocking: menjadwalkan aktivitas dalam blok waktu tertentu, misalnya jam 9–11 fokus pada proyek utama, jam 13–14 membalas email.

  • Prioritas Harian: tuliskan 3 tugas utama yang harus selesai hari itu.

Dengan mengatur waktu, Anda bisa lebih fokus menyelesaikan pekerjaan tanpa merasa kelelahan.

4. Batasi Gangguan Digital

Notifikasi media sosial, pesan instan, atau kebiasaan membuka aplikasi hiburan dapat mengurangi konsentrasi. Saat WFH, penting untuk menetapkan aturan. Misalnya, nonaktifkan notifikasi yang tidak penting saat jam kerja, gunakan aplikasi pemblokir situs, atau tentukan jadwal khusus untuk mengecek media sosial.

Gangguan digital kecil sekalipun bisa membuat fokus buyar. Bahkan penelitian menunjukkan butuh rata-rata 23 menit untuk kembali fokus setelah terganggu. Jadi, membatasi distraksi adalah kunci menjaga produktivitas.

5. Jaga Komunikasi dengan Rekan Kerja

Meski bekerja dari rumah, kolaborasi tetap penting. Gunakan platform komunikasi seperti email, chat, atau video conference untuk tetap terhubung dengan rekan kerja. Jangan ragu untuk memberi update rutin mengenai progress pekerjaan.

Selain soal teknis, komunikasi juga penting untuk menjaga hubungan sosial. Rasa terisolasi sering muncul saat WFH, sehingga berbincang santai dengan kolega bisa membantu mengurangi stres.

6. Sisipkan Waktu Istirahat yang Cukup

Produktivitas bukan berarti bekerja tanpa henti. Tubuh dan otak butuh jeda. Luangkan waktu untuk sekadar berjalan keluar ruangan, membuat teh hangat, atau melakukan peregangan sederhana.

Istirahat singkat membantu mengurangi ketegangan otot, menyegarkan pikiran, serta meningkatkan kreativitas. Jangan lupa juga untuk menjaga pola tidur malam agar tubuh tetap bugar keesokan harinya.

7. Terapkan Batas Antara Kerja dan Kehidupan Pribadi

Salah satu penyebab stres saat WFH adalah kaburnya batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Agar tidak merasa selalu “on”, tetapkan jam kerja yang jelas. Setelah jam tersebut selesai, biasakan menutup laptop dan beralih ke aktivitas rumah tangga atau hobi.

Dengan begitu, Anda bisa benar-benar menikmati waktu istirahat tanpa rasa bersalah, sekaligus mencegah kelelahan jangka panjang.

8. Prioritaskan Kesehatan Mental dan Fisik

Produktivitas tidak hanya soal menyelesaikan tugas, tapi juga menjaga kesehatan. Konsumsi makanan bergizi, cukup minum air, dan lakukan olahraga ringan setiap hari. Untuk kesehatan mental, praktikkan mindfulness, meditasi, atau sekadar menulis jurnal.

Kesehatan yang terjaga akan membuat Anda lebih tahan menghadapi tekanan pekerjaan, sehingga produktivitas meningkat tanpa mengorbankan kesejahteraan diri.

Kesimpulan

Work from home dapat menjadi pilihan kerja yang ideal jika dikelola dengan benar. Dengan membangun rutinitas pagi, menyiapkan ruang kerja nyaman, mengatur waktu, membatasi distraksi, menjaga komunikasi, serta memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan, Anda bisa tetap produktif tanpa stres.

Ingatlah bahwa keseimbangan adalah kunci. Bekerja dari rumah bukan berarti harus selalu terikat dengan pekerjaan. Justru dengan manajemen yang tepat, WFH memberi kesempatan untuk hidup lebih seimbang, sehat, dan bahagia.