Pengertian anuitas adalah metode perhitungan suku bunga modifikasi dari metode perhitungan bunga efektif. Anuitas ditujukan untuk mempermudah nasabah dalam membayar jumlah angsuran tiap periode karena besar pembayarannya tetap. Umumnya anuitas dimanfaatkan dalam perhitungan bunga atas pinjaman dan bunga atas investasi jangka panjang.
Jenis-jenis Anuitas
Pengertian anuitas dalam teori keuangan adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu.
Dilihat dari waktu pembayarannya, anuitas dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
- Anuitas Sederhana (Ordinary Annuity), adalah jenis anuitas dimana pembayaran atau penerimaannya terjadi di akhir periode. Contohnya, pembayaran hipotek.
- Anuitas Jatuh Tempo (Due Annuity), adalah jenis anuitas dimana pembayaran atau penerimaannya terjadi di awal periode. Contohnya, pembayaran sewa, premi asuransi.
- Anuitas Tak-Terduga (Deffered Annuity), adalah jenis anuitas dimana pembayaran atau penerimaannya terjadi atau dilakukan setelah beberapa periode berjalan, sehingga pembayaran atau penerimaannya ditangguhkan. Contohnya, pembayaran bunga deposito, bunga pinjaman
- Anuitas Langsung (Immediate Annuity), adalah jenis anuitas dimana pembayaran atau penerimaannya terjadi atau dilakukan secara langsung tanpa adanya penundaan periode. Jenis anuitas ini prinsipnya sama dengan anuitas biasa karena pembayaran atau penerimaan yang terjadi bersifat pasti. Contohnya, pembayaran kredit kendaraan bermotor.
Metode Penghitungan Bunga
Pengertian anuitas adalah metode penghitungan bunga pinjaman yang ditujukan memudahkan nasabah membayar angsuran tiap periode. Penerapan bunga anuitas berkaitan dengan sistem bunga tetap dan bunga mengambang. Hal ini dikarenakan bunga anuitas merupakan pengembangan atau modifikasi dari bunga tetap dan mengambang.
1. Bunga tetap
Sesuai namanya, cara menghitung suku bunga dengan bunga tetap paling sederhana. Dalam mengambil pinjaman, seperti kredit tanpa agunan (KTA) dan kredit kendaraan bermotor (KKB), suku bunga inilah yang selalu digunakan.
Salah satu alasannya karena kemudahan menghitungnya, termasuk bagi konsumen. Dengan menggunakan suku bunga tetap, kita dengan mudah mengetahui pembayaran atau cicilan bulanan, yaitu pokok beserta bunga.
Dari jumlah tersebut kita bisa menghitung besaran bunga yang ditetapkan.
Contohnya adalah pembelian sepeda motor seharga Rp20 juta jika tunai dan bisa dicicil dengan Rp1,8 juta per bulan untuk tempo 12 bulan.
Maka, total harga motor dan bunga yang harus dibayarkan adalah: 1.800.000 x 12 = Rp21.600.000
Suku Bunga yang Dikenakan atas Pinjaman:
21.600.000-20.000.000 = 1.600.000
(1.600.000 / 20.000.000) x 100% = 8%.
Salah satu ciri utama bunga tetap adalah nilai plafon pinjaman dan bunga akan dihitung sesuai masa tenor atau lama pinjaman.
2. Bunga Efektif
Penerapan bunga efektif biasanya ditujukan untuk pinjaman jangka atau tenor panjang. Kenapa diterapkan? Karena dalam jangka panjang kondisi perekonomian belum bisa diprediksi. Selain itu terdapat risiko lain, seperti perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang bakal berdampak besar bagi perbankan.
Sistem penghitungan angsuran berdasarkan sisa pokok utang sehingga proporsi bunga dan utang pokok setiap periode selalu berubah walaupun besaran angsuran setiap bulan sama.
Contoh dari penerapan bunga efektif dalam kehidupan sehari-hari terlihat pada kredit pemilikan rumah (KPR) atau apartemen dan kredit investasi lainnya.
Penghitungan proporsi bunga dan utang pokok dalam tiap periode akan selalu berubah walaupun besaran angsuran setiap bulannya adalah sama. Suku bunga ini juga cenderung lebih rendah dibandingkan bunga tetap, terutama jika diaplikasikan pada jenis kredit jangka panjang yang tidak dilunasi langsung.
Bunga ini bisa lebih rendah karena penghitungannya efektif di mana bunga dihitung dari sisa pokok utang.
3. Bunga Anuitas
Metode ini merupakan modifikasi dari suku bunga efektif yang ditujukan mempermudah nasabah dalam membayar jumlah angsuran tiap periode karena besaran atau nominalnya selalu sama.
Pada penghitungan bunga efektif angsuran pokok diperoleh dari pembagian antara jumlah pinjaman dan masa tenornya, maka pada bunga anuitas memungkinkan angsuran pokok dihitung dari total angsuran yang sudah ditetapkan dikurangi hasil penghitungan bunga anuitas.
Sederhananya, bunga anuitas membuat jumlah angsuran setiap bulan sama, hanya terdiri atas bunga dan pokok angsuran yang terus berubah secara periodik. Angsuran atau pokok utama per bulan akan semakin besar, tetapi bunga yang dibayarkan semakin kecil.
Kelebihan dan Kekurangan Bunga Anuitas
Meski terkesan seperti bunga tetap, yaitu angsuran setiap bulan sama, bunga anuitas yang merupakan pengembangan dari bunga efektif memiliki kelebihan dan kekurangan yang bakal diketahui kedua belah pihak dalam pinjam-meminjam, terutama nasabah.
Kalau kita ingin meminjam dan ditawarkan penggunaan bunga anuitas, sebaiknya pertimbangkan dua sisi yaitu kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini penjelasan mengenai dua sisi dari penerapan bunga anuitas tersebut.
Kelebihan penerapan bunga modifikasi ini adalah:
- Angsuran bulanan yang dibayarkan tetap, sehingga tidak memengaruhi arus kas kita.
- Bunga dihitung secara jelas yaitu dari sisa pokok yang belum dibayar.
- Tidak merepotkan bagi peminjam yang harus terus menghitung sisa pokok pinjaman seperti dalam pinjaman dengan bunga efektif.
Kekurangan penerapan bunga modifikasi ini adalah:
- Penghitungan rumit karena lebih sulit dihitung manual
Meski jumlah cicilan sama setiap bulan, yang kita bayarkan atau dilunasi lebih dulu adalah bunga pinjaman. Sehingga, pokok pinjaman yang dibayarkan semakin besar hingga akhir masa pengembalian pinjaman.
Rumus Bunga Anuitas
Rumus perhitungan yang dilakukan dalam menghitung suku bunga anuitas adalah sebagai berikut:
Anuitas = SP x i x (30/360)
Keterangan:
- SP = Saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
- i = Suku bunga per tahun
- 30 = Jumlah hari dalam sebulan
- 360 = Jumlah hari dalam setahun