Mengidentifikasi Kata Bermakna Simbolik/Majas/Kias
Sebuah karya sastra merupakan pengungkapan pemikiran, perasaan, atau pengalaman seseorang melalui sebuah bahasa. Seorang penulis akan menggunakan simbol atau lambang untuk mengungkapkan sesuatu. Simbol tersebut mempunyai makna tertentu. Seorang pembaca harus menafsirkan sendiri makna simbol tersebut untuk memahami sebuah karya sastra.
Selain itu, seorang penulis juga menggunakan majas dan bahasa kias untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran agar sebuah karya mempunyai nilai sastra. Bahasa kias merupakan bahasa yang mengandung makna khusus atau tidak sebenarnya. Untuk memahami sebuah karya sastra, seseorang harus membaca dan mengartikan simbol, majas, dan kata kias dalam karya tersebut. Tidak jarang seorang pembaca harus membaca berulang kali untuk memahami isi dan maksud penulis.
Memaknai Isi Tersurat dalam Sastra
- Sebuah karya sastra terdiri atas isi tersirat dan tersurat. Isi tersurat sebuah karya sastra dapat dilihat dari unsur pembentuk karya tersebut, yaitu unsur intrinsik
- Karya sastra terdiri atas prosa, drama, dan puisi
- Salah satu karya sastra yang kita bahas adalah prosa, seperti novel, cerpen, dan roman. Unsur intrinsik prosa adalah tema, amanat, alur (plot), latar (setting), penokohan, gaya bahasa, dan sudut pandang.
Menyimpulkan Isi Tersirat dalam Cerpen/Novel
- Sebuah cerpen/novel terdiri atas isi tersurat dan tersirat. Isi tersirat cerpen/novel dapat berupa konflik atau masalah
- Sebuah konflik dalam cerita ditimbulkan karena suatu kejadian atau permasalahan yang disebut dengan sebab konflik dan konflik tersebut akan menimbulkan sebuah akibat atau dampak yang disebut akibat konflik. Sebab dan akibat konflik tersebut saling berkaitan.
- Konflik sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu konflik dalam (batin) dan konflik luar (fisik). Konflik dalam (batin) merupakan masalah yang timbul dari dalam diri tokoh, konflik ini terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri
- Konflik luar (fisik) merupakan masalah yang timbul dari luar. Konflik ini terjadi antara tokoh dengan lingkungannya atau tokoh lain
- Selain itu, nilai kehidupan yang dapat diambil sebagai pelajaran dari sebuah cerita juga merupakan isi tersirat dalam cerpen/novel. Nilai-nilai kehidupan tersebut antara lain: nilai moral (pesan moral dari perilaku tokoh), nilai sosial (aspek sosial dalam masyarakat), nilai budaya (aspek budaya atau kebiasaan masyarakat), dan nilai agama (aspek keagamaan atau perilaku religius)
Membandingkan Isi, Pola Penyajian, dan Bahasa Karya Sastra
Membandingkan dua buah karya sastra dapat dilihat dari segi isi, pola penyajian dan bahasanya berdasarkan gaya, tema dan unsur yang terdapat dalam karya tersebut. Sebuah prosa seperti novel dan cerpen memiliki karakteristik atau ciri khas tersendiri. Hal tersebut dapat kita jadikan dasar perbandingan.
Membuktikan Simpulan dengan Data pada Karya Sastra
Suatu simpulan sebuah karya sastra dapat dibuktikan dengan pernyataan yang terdapat dalam teks. Data-data dalam sebuah karya sastra dapat membuktikan watak tokoh, latar/setting, dan nilai-nilai yang terdapat dalam karya tersebut. Simpulan tersebut dapat dibuktikan dengan kalimat atau pernyataan yang terdapat dalam teks.
Mengaitkan Isi dengan Kehidupan Saat Ini
Sebuah karya sastra merupakan cerminan kehidupan yang diungkapkan oleh sastrawan melalui bahasa. Karya sastra yang berupa prosa berisi cerita kehidupan yang digambarkan oleh seorang penulis. Isi cerita tersebut dapat dikaitkan dengan kehidupan nyata saat ini. Keterkaitan tersebut dapat dijadikan pelajaran hidup agar lebih baik.
Menilai Keunggulan/Kelemahan Karya Sastra
Menilai sebuah karya sastra berarti memberi tanggapan mengenai keunggulan dan kelemahan karya tersebut. Penilaian terhadap suatu karya dapat disampaikan melalui resensi, kritik, dan esai. Resensi adalah ulasan suatu karya sastra untuk memberikan informasi kepada pembaca terkait keunggulan dan kelemahan karya tersebut. Kritik merupakan penilaian baik buruknya suatu karya sastra. Esai berisi bahasan suatu permasalahan sesuai pendapat penulis.