Pembicaraan mengenai distribusi sebelumnya sudah semestinya membawa kita pada pembahasan mengenai pasar.

Mengapa demikian? Di pasarlah, ibu kita dapat memperoleh beras, pakaian dan alat-alat rumah tangga lainnya. Di pasar juga kita dapat memperoleh segala barang kebutuhan kita, dari kotak pensil sampai pakaian seragam. Berarti, pasar paling jelas memperlihatkan kegiatan distribusi.

Tentunya pasar bukan merupakan hal baru bagi kita. Kita semua pernah ke pasar. Akan tetapi, ternyata ada banyak hal yang belum tentu kita ketahui tentang pasar. Apakah arti sebenarnya, fungsinya, jenis-jenisnya dan peranannya? Topik-topik tersebut akan kita bicarakan satu persatu.

Pengertian Pasar (Market)

Pasar merupakan tempat begitu banyak orang bertemu dalam perdagangan. Malahan, pasar sering menjadi sumber kemacetan lalu lintas. Walaupun demikian, orang tetap ingin pergi ke pasar. Untuk apakah orang-orang itu berbondong-bondong ke pasar? Untuk menjawabnya, kita tentukan dulu siapakah yang berada di pasar?

Umumnya, ada dua kelompok yang paling berperan di pasar. Kelompok yang satu disebut penjual, sedangkan yang lain disebut pembeli. Keduanya dihubungkan oleh barang atau jasa.

Antara kedua kelompok tersebut terjadilah tawar-menawar barang. Setelah terbentuk kesepakatan, jual beli pun dapat dilakukan. Barang berpindah dari tangan penjual ke tangan pembeli. Pembeli menerima barang, penjual menerima uang.

Sampai disini, kita dapat menyimpulkan bahwa orang pergi ke pasar dalam rangka melakukan transaksi jual-beli.

Pengertian di atas barulah merupakan pengertian pasar secara populer. Untuk memahami pasar menurut lingkup ekonomi, pengertian tersebut masih perlu dilengkapi. Untuk itu, kita lihat lebih dahulu bagaimana pasar berkembang dari masa ke masa.

Pasar Sebagai Kegiatan Ekonomi

Pasar sudah lama sekali dikenal. Suatu pasar lahir dari keinginan beberapa orang untuk memperoleh barang kebutuhan. Caranya adalah dengan menukar barang yang dimilikinya dengan barang yang dikehendaki. Misalnya, antara petani, peternak, dan nelayan terjadi pertukaran hasil produksinya masing-masing. Tadinya pertukaran terjadi di sembarang tempat. Lama kelamaan, terbentuklah kesepakatan untuk menentukan tempat tertentu sebagai pusat pertukaran barang dengan barang (barter).

Dalam pasar sebagai pusat barter itu, belumlah terjadi jual-beli dalam arti sebenarnya. Setelah uang muncul, barulah jual-beli itu benar-benar terjadi. Maka, tampillah kelompok orang yang berperan sebagai penjual, dan kelompok lain berperan sebagai pembeli.

Pada mulanya, yang diperjualbelikan di pasar hanyalah barang-barang konsumsi, yakni barang yang langsung bisa dipakai oleh pembeli. Dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan di pasar meluas pada transaksi alat-alat produksi dan jasa. Selain jual-beli, terjadi pula kontrak-kontrak atau kesepakatan tertentu, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Kurun perkembangan yang dialami pasar ini memperlihatkan pada kita bahwa pasar bukan hanya merujuk pada tempat melainkan juga pada kegiatan. Suatu tempat disebut pasar terutama karena adanya kegiatan yang dilakukan orang-orang didalamnya. Kemudian, kegiatan yang terbentuk di pasar bukan lagi sekadar transaksi jual-beli melainkan lebih merupakan rangkaian penawaran dan permintaan barang dan jasa. Kegiatan penawaran dan permintaan merupakan syarat penting terbentuknya pasar. Pengertian pasar (market) kini semakin berkembang.

Dalam lingkup ekonomi, pasar merupakan seluruh kegiatan/proses bertemunya penawaran dan permintaan barang dan jasa