Pendidikan karakter adalah arahan dan bimbingan yang diberikan untuk anak untuk membentuk karakter atau pribadi mereka. Karakter anak bisa juga dikatakan sebagai jiwa anak, suatu hal yang sangat disukainya dan menjadi contoh untuk mereka tiru.

Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang didalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah hidup yang lebih baik.

Anak Sebagai Generasi Penerus

Anak adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Setiap anak yang dilahirkan unik dan memiliki karakteristik yang berbeda. Asuhan dan didikan yang benar akan membentuk karakter anak yang baik. Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda. Potensi yang dimiliki oleh anak diarahkan atau dikembangkan untuk masa depannya kelak.

Mereka Yang Berperan Bagi Anak

Pendidikan karakter diajarkan oleh orang tua, guru, dan orang-orang di lingkungan sekitar anak tersebut tinggal. Arahan dan didikan yang benar, akan mampu membentuk karakter anak dengan benar. Orang tua adalah guru pertama untuk seorang anak. Orang tua menjadi panutan dan kebanggaan yang anak-anak bisa diceritakan ke teman-teman mereka. Sebagai madrasah pertama untuk seorang anak, arahan dan didikan yang benar akan membentuk jiwa anak dengan baik.

Lingkungan Tempat Tinggal Anak

Walaupun lingkungan tempat tinggal anak itu cukup besar untuk memberikan pengaruh. Orang tua harus mampu menjaga anak dari pengaruh buruk lingkungan yang bisa berdampak buruk bagi anak. Pengaruh buruk dari lingkungan dapat memberikan dampak berupa pikiran-pikiran buruk dan kotor yang akan mengisi otak anak. Dan tentu ini akan menghambatnya tumbuh kembangnya seorang anak, dan hilangnya gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh anak tersebut.

Anak Di Lingkungan Sekolah

Pendidikan sekolah bisa memperkuat karakter anak melalui harmonisasi olah hati (etika), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi) dan olah raga (kinestetik), dengan dukungan pelibatan lingkungan. Anak berada di kelas dengan waktu yang lama, dan hanya beberapa jam saja seorang anak berada kembali di rumah. Waktu kebersamaan pun dengan keluarga mulai berkurang dengan banyaknya pekerjaan rumah dari sekolah yang mesti anak selesaikan.

Jadwal pelajaran di sekolah yang padat dan harus diikuti oleh seorang anak mengurangi waktu kebersamaan keluarga tercinta. Guru sebagai pengganti orang tua untuk murid di sekolah wajib mengarahkan dan membimbing anak dengan baik. Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda dan potensi itulah yang berada di karakter seorang anak. Potensi ini harus digali dan dikembangkan sehingga anak dapat menggunakannya untuk masa depannya kelak.

Orang tua tahu betul bagaimana karakter anaknya sendiri. Pendidikan di sekolah bisa memperkuat karakter seorang anak, namun seorang guru harus mengetahui pengaruh lingkungan yang bisa berpengaruh buruk bagi anak. Orang tua sebagai madrasah pertama bagi seorang anak, dialah yang pertama mengajarkan pendidikan karakter untuk anak mereka.