Dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tetapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis. Dividen terbagi jadi 5 jenis, yaitu tunai, dividen saham, properti, skrip, dan juga dividen likuidasi.

Dividen harus disetujui oleh pemegang saham melalui hak suara mereka. Definisi dividen bisa diibaratkan sebagai hadiah token yang dibayarkan kepada pemegang saham atas investasi mereka dalam ekuitas perusahaan, dan biasanya berasal dari laba bersih perusahaan. Sementara sebagian besar keuntungan disimpan dalam perusahaan sebagai laba ditahan – yang mewakili uang yang akan digunakan untuk kegiatan bisnis perusahaan yang sedang berlangsung dan masa depan – sisanya dapat dialokasikan kepada pemegang saham sebagai dividen.

Terkadang, perusahaan masih dapat melakukan pembayaran dividen bahkan ketika mereka tidak menghasilkan keuntungan yang sesuai. Mereka dapat melakukan hal itu untuk mempertahankan rekam jejak yang telah ditetapkan dalam melakukan pembayaran dividen secara teratur.

Dewan direksi dapat memilih untuk menerbitkan dividen dalam berbagai kerangka waktu dan dengan tingkat pembayaran yang berbeda. Dividen dapat dibayarkan pada frekuensi yang dijadwalkan, seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan.

Dividen Tunai

Definisi dividen tunai adalah pembagian hasil secara tunai. Terkadang perusahaan membayar dividen 2 sampai 4 kali untuk membayar dividen dalam setahun. Dana dari pembayaran dividen tunai ini diambilkan dari laba ditahan yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga secara otomatis laba ditahan dan kas perusahaan akan berkurang.

Dividen Saham

Pembagian hasil yang dilakukan dalam bentuk saham. Jika perusahaan membagikan dividen jenis ini, maka jumlah saham yang dimiliki pemilik akan bertambah. Pembagian dividen saham ini tidak mengubah kapitalisasi pasar karena cara pembagiannya mirip seperti stock split di mana pembayaran dividen saham dilakukan dengan cara menambah jumlah saham sambil mengurangi nilai dari tiap-tiap saham.

Dividen Properti

Merupakan pembayaran dividen melalui asset/aktiva selain kas. Ini dilakukan oleh perusahaan karena perusahaan terkadang mengalami kekurangan kas untuk membayar dividen tunai. Metode ini jarang dilakukan karena selain rumit, cara ini juga tidak begitu disukai oleh pemegang saham.

Dividen Skrip

Dengan menggunakan metode ini, dividen dibayarkan dengan cara penulisan surat janji hutang perusahaan kepada pemegang saham. Penulisan didalamnya menyatakan untuk pelunasan atau pembayaran hutang yang sudah dijanjikan dengan menggunakan waktu yang sudah dijanjikan. Dengan dikeluarkannya dividen skrip ini, secara otomatis perusahaan mengakui adanya hutang baru, dan hutang ini juga perlu dicatat di neraca. Dan juga, dividen jenis ini biasanya juga dikenai bunga, sehingga perusahaan juga harus membayar bunga hingga hutang tersebut dibayarkan kepada pemegang saham.

Dividen Likuidasi

Dividen likuidasi adalah sama dengan pengembalian modal dari perusahaan kepada pemilik saham. Pada masa kebangkrutan memang sudah keharusan dari perusahaan untuk mengembalikan saham modal yang diberikan oleh pemberi saham. Dengan mengembalikannya saham modal perusahaan, perusahaan tidak akan lagi mempunyai utang dan permasalahan di belakangnya.

Mengapa Perusahaan Membayar Dividen?

Pengertian dividen ialah bagian dari laba bersih sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang ditetapkan untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan atas kepemilikan saham (dividend)

Perusahaan membayar dividen karena berbagai alasan. Alasan-alasan ini dapat memiliki implikasi dan interpretasi yang berbeda untuk investor.

Dividen dapat diharapkan oleh pemegang saham sebagai hadiah atas kepercayaan mereka pada perusahaan. Manajemen perusahaan dapat bertujuan untuk menghormati sentimen ini dengan memberikan rekam jejak pembayaran dividen yang kuat. Pembayaran dividen mencerminkan perusahaan secara positif dan membantu menjaga kepercayaan investor.

Dividen juga disukai oleh pemegang saham karena mereka diperlakukan sebagai pendapatan bebas pajak bagi pemegang saham di banyak yurisdiksi. Sebaliknya, capital gain yang diwujudkan melalui penjualan saham yang harganya meningkat dianggap sebagai penghasilan kena pajak. Pedagang yang mencari keuntungan jangka pendek juga mungkin lebih suka mendapatkan pembayaran dividen yang menawarkan keuntungan bebas pajak instan.