Kehadiran seorang cucu di dalam kehidupan keluarga sederhana yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, pastinya membawa kebahagiaan tersendiri bagi seorang nenek. Oleh karena itu, terdapat ungkapan cucuku sayangku yang mengungkapkan betapa dekatnya hubungan antara seorang nenek dan cucunya.

Seorang cucu menjadikan seorang nenek bersemangat kembali dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dan bagi seorang cucu, tentunya keberadaan seorang nenek di kehidupannya adalah hal yang menyenangkan baginya. Karena dengan keberadaan seorang nenek, cucu tersebut akan merasa senang dan nyaman.

Dalam mendidik seorang anak, antara nenek dan orang tua tentunya terdapat suatu perbedaan kecil. Beberapa hal yang menyebabkan seorang nenek lebih menyayangi cucunya karena rasa sayang yang terus tumbuh sepanjang perjalanan orang tua untuk menyayangi anaknya.

Dengan kehadiran seorang cucu, rasa sayang nenek akan dituangkan untuk cucu mereka sama di waktu nenek menyayangi anak mereka semasa kecil. Kenangan indah orang tua tidak akan hilang, dan dengan kehadiran seorang cucu, seorang nenek akan merasakan kembali rasa sayang yang bisa dia berikan sebagai seorang nenek.

Waktu akan terus berjalan, sepanjang perjalanan hidup kita sebaiknya mengisinya dengan kenangan-kenangan indah. Suatu kenangan indah tidak akan terulang kembali. Begitulah fase kehidupan yang akan dirasakan dan dialami oleh setiap manusia ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala. Setahap demi setahap fase kehidupan telah dilewati, dan beberapa fase kehidupan telah mengisi waktu perjalanan hidup manusia.

Sikap Rasulullah kepada Anak dan Cucu Beliau

Dikisahkan pada suatu hari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam diundang makan ke rumah seorang sahabat. Ketika Nabi dan para sahabat berjalan menuju ke rumah orang yang mengundang makan, Nabi melihat cucu beliau, Husain. Husain sedang bermain-main dengan kanak-kanak di tengah jalan. Nabi ingin bergurau dengan Husain, maka beliau berjalan lebih laju sehingga agak ke depan berbanding rombongannya. Apabila tiba dekat Husain, beliau membuka kedua tangan sambil mengisyaratkan supaya Husain melompat kepadanya. Lalu Husain melompat ke arah Nabi dan beliau tertawa sambil mendekap serta mencium Husain.

Dalam kisah di atas, dapat kita ambil sebuah hikmah yang harus kita renungi dalam kehidupan ini. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam merupakan suri tauladan bagi semua umat. Maka segala tindak dan perilakunya haruslah kita ikuti.

Lain kisah, suatu hari Rasulullah masuk ke rumah puterinya Fatimah. Rasulullah mengunjungi rumah puteri beliau. Rasulullah berkata kepada Fatimah, “Suruhlah suami dan anak-anakmu datang kemari.” Lalu Fatimah memanggil mereka. Mereka pun datang sambil memberi salam dan menyambut kedatangan beliau dengan gembira.

Sikap Rasulullah terhadap anak dan cucunya sangatlah mulia. Walaupun beliau begitu mencintai cucunya namun beliau tetap bersikap arif terhadap anak dan menantunya. Tidak ada perlakuan yang spesial yang dilakukan oleh Rasulullah antara anak, menantu dan cucunya.