Setelah kita mengetahui beragam kebutuhan manusia. Kini kita akan membahas mengenai alat pemenuhan kebutuhan tersebut. Telah kita ketahui, alat pemenuhan kebutuhan manusia ada beraneka ragam. Walaupun demikian, alat pemenuhan kebutuhan tetap dapat dikelompok-kelompokkan menurut cara pengelompokan tertentu.

Dalam ilmu ekonomi, segala macam alat pemenuhan kebutuhan, dapat dikelompokkan menurut wujudnya, kelangkaan, hubungan dengan barang lain, dan tujuan penggunaannya.

Menurut Wujudnya

Sepulang sekolah, Fitri membeli sepotong kue bolu untuk sekadar mengganjal perut. Kemudian ia bergegas mengejar bis kota menuju rumah. Dalam peristiwa kecil ini, kita melihat suatu dinamika hubungan antara kebutuhan dan pemenuhan kebutuhan.

Saat pulang sekolah, Fitri merasa lapar dan ingin segera sampai dirumah. Dua kebutuhannya itu terpenuhi berkat sepotong kue bolu dan jasa sopir bis kota. Berarti, sepotong kue bolu dan jasa sopir bis kota berlaku sebagai alat pemenuhan kebutuhan Fitri.

Sebagai alat pemenuhan kebutuhan, kue bolu dan jasa sopir bis kota masing-masing memiliki ciri-corak tersendiri. Alat pemenuhan kebutuhan berupa kue bolu dapat dilihat, dipegang, dirasakan, dan disimpan. Dengan kata lain, alat pemenuhan kebutuhan manusia itu berwujud benda. Atau, dalam istilah ekonomi lazim disebut barang. Sebaliknya, pemenuhan kebutuhan yang diberikan sopir bis kota tidak dapat dilihat, dipegang, ataupun disimpan, melainkan dialami. Berkat sang sopir, Fitri dapat tiba di rumah dengan selamat. Disini pemenuhan kebutuhan yang diberikan sopir bis kota bukanlah dalam wujud barang melainkan jasa.

Pemenuhan Kebutuhan Manusia

Seperti Fitri, kita pun pasti pernah menjumpai alat pemenuhan kebutuhan, baik berupa barang maupun jasa. Barang dihasilkan oleh perusahaan di bidang industri ekstraktif seperti perusahaan yang menghasilkan sumberdaya alam melalui pembudidayaan tanaman, penggalian barang tambang seperti batubara, atau pemeliharaan ternak. Barang dihasilkan pula oleh perusahaan di bidang industri pengolahan seperti sepeda dihasilkan dari besi, kertas dihasilkan dari kayu, dan minyak goreng dihasilkan dari kopra.

Banyak pula perusahaan yang tidak menghasilkan barang sama sekali. Banyak yang hanya menjual barang dari perusahaan lain, mengangkutnya, dan memberikan pelayanan di bidang keuangan seperti bank. Sekolah kita memberikan pelayanan pendidikan, rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan. Terdapat pula perusahaan yang memberikan pelayanan pribadi, seperti penjahit, praktek dokter, dll. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk dalam industri jasa. Semakin maju suatu masyarakat, semakin besar pula kebutuhan akan jasa profesional seperti advokat, akuntan, dan arsitek. Masyarakat kaya juga lebih banyak membutuhkan jasa hiburan atau rekreasi. Pemerintah pusat dan daerah menyediakan bagi kita jasa-jasa seperti pendidikan, kesehatan dan keamanan.

Menurut wujudnya, alat pemenuhan kebutuhan manusia terdiri dari barang dan jasa

Menurut Kelangkaannya

Di sini, pengelompokan alat pemenuhan kebutuhan didasarkan pada terbatas atau tidaknya jumlah atau persediaan alat pemenuhan kebutuhan manusia yang bersangkutan dibandingkan dengan tidak terbatasnya kebutuhan. Berdasarkan tolak ukur itu, alat pemenuhan kebutuhan dapat kita kelompokkan menjadi:

1. Barang Ekonomi

Barang ekonomi ialah barang yang jumlahnya terbatas. Untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan biaya. Misalnya: pakaian, TV, radio, kamera, air bersih (PAM), dan gas

2. Barang Bebas

Barang bebas ialah barang yang jumlahnya melebihi kebutuhan manusia. Untuk mendapatkannya, kita tidak perlu mengeluarkan biaya. Misalnya: air laut, sinar matahari, dan udara.